Bukan Karena Kendaraan Bermotor Penyebab Polusi Di Jakarta Tinggi, Tapi Karena Peringkat Satu Untuk BBM Terkotor Di ASEAN
Indonesia, Oktober 2024 - Jejak Mata - Bule ini menjelaskan bahwa sumber polusi di Ibu Kota Jakarta saat ini bukan semata-mata disebabkan oleh besarnya pengguna kendaraan bermotor berbahan bakar BBM, dimana solusi yang diberikan oleh pemerintah adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dengan beralih ke angkutan umum ataupun beralih ke kendaraan listrik.
Alasan terbesar sebenarnya dari polusi kotor dari sebuah kota besar yang bahkan dapat disebut sebagai Ibu Kota sebuah negara di Indonesia ialah pengaruh dari BBM kita sendiri yang telah menempatkan posisi sebagai peringkat pertama atas kandungan BBM yang terkotor se-Asia Tenggara.
Bukan kebanggaan yang di dapat atas penempatan pemuncak peringkat tersebut, bagaimana tidak, karena hasil yang ada menempatkan Indonesia sebagai penggunaan BBM terkotor se-Asia Tenggara.
Hasil itu menunjukan bahwa kandungan sulfur yang terkandung dalam BBM kita mencapai 500 ppm yang bahkan 10 kali lebih kotor bahkan dari negara tetangga kita sendiri di wilayah Asia Tenggara, seperti Kamboja, Filipina, dan Thailand yang kandungan sulfur-nya hanya 50 ppm, bahkan BBM kita jauh lebih kotor hingga 50 kali lipat dari Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Bule ini bahkan memberikan contoh-contoh dari data jumlah kendaraan bermotor di kota dari negara lain dengan jumlah yang banyak seperti halnya di Jakarta.
Jumlah kendaraan yang terhitung di kota Jakarta sendiri mencapai angkat 5 juta kendaraan, di mana kota dari negara lain seperti Mexiko juga memiliki jumlah kendaraan sebanyak 5 juta juga, bejing dan shanghai dari China 6 juta, bahkan Tokyo terhitung hingga 9 juta kendaraan bermotor yang berlalu lalang di kotanya.
Dari data tersebut, perbedaan yang mencolok dimana polusi dari kota-kota itu terbilang tidak setinggi kota Jakarta sendiri yang bahkan jumlah kendaraan bermotor yang beroprasi tidak sebanyak kota0kota itu.
Artinya, pengawasan standar BBM kita sendiri kurang tegas dari pengawasan dan penanggulangan pemerintah. Tidak semerta-merta dengan janji-janji dalam penanaman pohon yang mengurangi ppm hingga mencapai 2.5 yang terbilang cukup rendah.
Bukan tidak berdampak, tapi penanggulangan seperti itu hanya memiliki solusi yang terbilang cukup rendah dari masalah besar yang ada. Dari data tersebut saja sudah dapat terlihat, meskipun jumlah kendaraan dalam satu kota memiliki jumlah besar, tetapi melihat dari kota negara lain yang memiliki jumlah kendaraan bermotor yang bahkan lebih besar dari kota di negara kita, polusi yang ada di kota tersebut lebih bersih dari Jakarta itu sendiri.
Penulis : Abhiseka
Post a Comment